Rabu, 12 Agustus 2009

Musik Indonesia Vs Musik Malaysia

Ada apa dengan Indonesia dan Malaysia?negara serumpun dan satu ras ini! Semakin lama malah semakin runyam dan saling menjatuhkan,entah itu persoalan nasionalisme,budaya,perdagangan dan lain sebagainya. Malah sekarang merembet ke masalah musik,ya memang sech saia agak telat dalam bahas masalah ini tapi memang manarik untuk diangkat.
Justru kalo kita lihat kebelakang saat jaman saia SD (skitar tahun 80an) malaysialah yang duluan menjajah industri musik kita. Kalo saia ndak salah saat itu Band-band seperti SEARCH,IKLIM,EXIST,WINGS dan musisi-musisi solo malaysia lainnya sempat merajai industri musik di Indonesia. Tapi itu semua tidak membuat para musisi Indonesia gerah dan meminta pemerintah untuk memboikot musik mereka.
Mungkin dari invasi besar-besaran dari band-band asal malaysia ini yang membuat para musisi dalam negeri merasa terpacu untuk meningkatkan kualitas musik mereka. Hasilnya bisa kita lihat di awal-awal tahun 90an bahkan sampe saat ini. Para musisi Indonesia telah mampu menjadi “raja di negeri sendiri”.
Serangan balikpun dilakukan oleh para musisi Indonesia dengan menyebarkan lagu-lagu mereka ke negara-negara tetangga seperti Brunei,Singapura dan termasuk Malaysia. Entah mungkin karena merasa tergeser atau gara-gara kalah saingan di dunia musik,saat ini para musisi Malaysia mempersoakan banyaknya musisi Indonesia yang melakukan konser dan penjualan album mereka di Malaysia. Mereka menilai kalo hal itu terus-terusan dilakukan maka musik dan budaya Indonesia bakal menjajah Malaysia.
Sebenarnya itu merupakan pernyataan yang lucu kalo kita cermati. Seperti saia kemukakan tadi,bukankah mereka yang lebih dulu menjajah musik Indonesia. Tapi saat ini memang telah berbalik semua,sudah banyak band-band Malaysia yang jadi band pembuka buat konser Band-band Indonesia di Malaysia.
Masalah semakin memuncak ketika Persatuab Penyanyi Dan Pencipta LAgu Malaysia (PAPITA) memprotes bahwasannya radio-radio swasta terlalu sering memutar lagu Indonesia. Dalam suratnya PAPITA mengatakan kekecewaannya terhadap radi-radio swasta yang terlalu sering memutar lagu-lagu Indonesia dari pada lagu Malaysia.
Persoalan ini memang menarik menurut saia karena melibatkan persaingan industri musik antara 2 negara. Memang harus di akui masih banyak para musisi-musisi Malaysia yang masih tetap berusaha menembus pasar di Indonesia. Tapi nyaris hampir semua tidak pernah terdengar gaungnya. Saia hanya menyebut nama si canrik SITI NURHALIZA yang saia katakan musisi Malaysia yang masih mampu untuk bersaing di industri musik Indonesia.
Mengapa para musisi Malaysia tidak mampu untuk kembali berjaya di Indonesia saat ini?karena memang kualitas para musisi kita saat ini jauh diatas mereka,harus kita akui itu. Dan mungkin juga karena terlalu banyak polemik yang terjadi antara Indonesia dan Malaysia yang mengakibatkan respect warga Indonesia berkurang ke Malaysia.
Dalam hal ini saia nggak bakalan memanas-manasi untuk ikut-ikutan memboikot musik Malaysia. Dalam era kayak gini batas-batasan kayaknya bakalan jadi hal yang percuma. Mari kita sama-sama saling belajar untuk menjadi lebih baik,belajar mengurangi segala kekurangan kita dan memaksimalkan yang kita punya.
Berhenti mencela dan saling hina,tapi saia ingat dengan pepatah lama……
“Jangan pernah ganggu Singa tidur……”
“Ente jual…..ana beli……”
Jangan terus-terusan sakiti kami warga Indonesia,karena tak selamanya kami akan berdiam diri.

Posted by: abdee-and1 in Music

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

comentar
opo yo
okey